Kurang tidur juga dapat mengganggu kemampuan otak untuk melakukan pemrosesan informasi dan pembersihan racun. Selama tidur, otak bekerja untuk menghapus limbah dan racun yang terakumulasi. Ketika kita kurang tidur, proses ini terhambat, dan racun seperti beta-amyloid yang terkait dengan penyakit Alzheimer mulai menumpuk. Ini adalah salah satu bahaya terbesar yang dihadapi oleh mereka yang tidak mengutamakan tidur, karena bisa berkontribusi pada gangguan neurodegeneratif di kemudian hari.
Bahaya lain dari kurang tidur adalah peningkatan risiko kesalahan dan kecelakaan. Ketiduran atau kurang tidur dapat memengaruhi koordinasi motorik dan reaksi seseorang. Banyak kecelakaan lalu lintas terjadi akibat pengemudi yang mengantuk atau tidak cukup tidur. Dalam konteks pekerjaan, kurangnya tidur dapat menyebabkan kesalahan yang mahal, terutama dalam pekerjaan yang memerlukan ketelitian dan konsentrasi tinggi.
Sedangkan bagi kesehatan fisik secara keseluruhan, kurang tidur dapat berdampak buruk pada sistem kekebalan tubuh. Tidur yang tidak cukup dapat melemahkan daya tahan tubuh, sehingga seseorang lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Hal ini berdampak langsung pada kinerja otak, karena otak juga membutuhkan dukungan dari sistem imun untuk berfungsi dengan baik.