Kandungan vitamin B dalam buah juga tidak dapat diabaikan. Vitamin B, terutama B6 dan B12, memiliki peran penting dalam produksi neurotransmiter. Pisang adalah salah satu buah yang kaya akan vitamin B6, yang membantu dalam pembentukan serotonin. Ketika kadar serotonin dalam tubuh seimbang, seseorang cenderung merasa lebih bahagia dan berenergi. Ini menunjukkan bahwa memperbanyak konsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin B dapat membantu menjaga kesehatan mental.
Buah tidak hanya memiliki manfaat langsung pada kondisi mental tetapi juga dapat menjadi cara yang menyenankan untuk meningkatkan kualitas hidup. Makan buah segar sebagai camilan atau dessert sehat dapat membuat kita merasa lebih baik. Aktivitas membuat smoothie atau salad buah juga bisa menjadi bentuk self-care, yang penting bagi kesehatan mental kita. Ketika kita meluangkan waktu untuk menjaga diri dan menikmati makanan sehat, kita sebenarnya sedang berinvestasi dalam kesehatan mental kita.
Rasa dan aroma buah-buahan juga diketahui dapat memengaruhi suasana hati. Misalnya, aromaterapi dengan menggunakan esens minyak dari buah jeruk dapat memberikan efek menenangkan dan meningkatkan konsentrasi. Hal ini menunjukkan bahwa tidak hanya nutrisi yang terkandung dalam buah yang bermanfaat, tetapi juga elemen sensorik yang dapat mempengaruhi kesehatan mental. Dengan membuat buah sebagai bagian dari rutinitas harian, kita tidak hanya merawat fisik tetapi juga rohani.
