Tafsir atas nasihat Bapak ini jelas memiliki kedalaman makna. Anak diminta untuk tidak hanya sekedar hidup sebagai manusia, melainkan juga menjalani kehidupan dengan penuh kesadaran akan tanggung jawab moral, etika, dan nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi. Bapak mungkin percaya bahwa dengan menjadikan "menjadi manusia" sebagai tujuan hidup, anaknya akan mampu menjadi pribadi yang bermanfaat bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, dan bahkan bagi dunia.
Dari tafsir ini, saya pun semakin yakin bahwa nasihat Bapak bukanlah semata-mata sebuah himpunan kata-kata. Ia memuat makna yang dalam dan kontekstual, yang mengajak saya untuk memberikan yang terbaik dalam setiap langkah hidup saya. Bagi para pembaca yang mungkin juga pernah mendengar nasihat serupa dari orang tua atau figur penting dalam kehidupan, mari kita sama-sama merenungi dan menghayati maknanya.
Dalam perjalanan mengartikan nasihat Bapak ini, saya juga belajar bahwa kebijaksanaan dan pengalaman hidup seringkali memuat pengetahuan yang tak ternilai harganya. Bapak, dengan segala kebijaksanaan dan pengalaman hidupnya, mungkin telah melihat begitu banyak kejadian dan kehidupan manusia sehingga ia berharap agar anaknya mampu menjalani kehidupan dengan bijak dan manusiawi.
Bapak, terima kasih atas nasihatmu yang tak pernah lekang oleh waktu. Saya bersyukur karena nasihatmu telah mampu memberikan arah dan makna yang mendalam dalam kehidupan saya. Dan bagi para pembaca, mari kita sama-sama merenungkan makna dari nasihat-nasihat yang kita terima, karena tiada yang lebih berharga daripada belajar dari pengalaman orang-orang hebat di sekitar kita. Semoga kita semua dapat menjadi manusia sejati yang memberikan manfaat bagi dunia ini.