Pengertian akan makna "Al Basyar" juga mengingatkan manusia untuk menjauhi kesombongan dan menyadari bahwa segala kekuatan dan kemampuan yang dimiliki hanyalah titipan dari Allah SWT. Ketika manusia terlalu terlena dengan kecemerlangan dirinya sendiri, kesombongan pun muncul, yang merupakan sikap yang tidak pantas.
Kisah-kisah dalam sejarah, seperti kehancuran Fir'aun dan Namruz, menjadi pengingat yang kuat akan akibat kesombongan manusia. Fir'aun yang melawan Allah SWT akhirnya dilenyapkan oleh gelombang air laut, sedangkan Namruz, yang sombong dengan kekuasaannya, dihancurkan oleh seekor nyamuk yang dikirimkan oleh Allah SWT.
Dari perenungan atas makna "Al Basyar", manusia diajarkan untuk lebih rendah hati, bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT, dan menggunakan kekuatan dan kemampuannya untuk kebaikan dan kemanusiaan. Kesombongan harus dihindari, karena hanya Allah SWT lah yang layak untuk dipuja dan disombongkan. Manusia harus mengakui keterbatasan dan ketergantungannya kepada-Nya.
Dengan memahami dan merenungi makna "Al Basyar", diharapkan manusia dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT. Ini menjadi landasan untuk menjalani kehidupan dengan penuh kesadaran akan tanggung jawab moral dan spiritual mereka, serta menjauhi sikap sombong dan menyombongkan diri. Dengan demikian, manusia dapat hidup dalam harmoni dengan alam semesta dan mencapai kedamaian batin yang sejati.