Bill Gates, sosok pendiri Microsoft dan salah satu orang paling tajir sejagat, baru-baru ini membuat pernyataan mengejutkan yang membalikkan pandangan umum soal kekayaan. Lewat blog pribadinya yang dirilis pada Kamis, 8 Mei 2025, pria berusia 69 tahun itu menyatakan bahwa ia tidak ingin dikenang sebagai orang yang meninggal dalam kondisi kaya raya.
Gates menulis, “Orang-orang boleh membicarakan banyak hal soal saya setelah saya meninggal nanti. Tapi saya tidak ingin ada yang mengatakan bahwa saya meninggal dalam keadaan kaya.” Kalimat itu menjadi pernyataan tegas dari miliarder yang selama puluhan tahun berada di daftar orang terkaya dunia.
Dari Teknologi ke Filantropi: Transformasi Tujuan Hidup Bill Gates
Selama beberapa dekade, nama Bill Gates identik dengan teknologi, inovasi, dan kekayaan luar biasa. Namun kini, fokus hidupnya bergeser: bukan lagi tentang membangun kekayaan, melainkan membagikannya.
Menurut laporan Forbes, kekayaan bersih Gates saat ini diperkirakan mencapai US$168 miliar atau setara dengan sekitar Rp2.700 triliun. Namun, kekayaan sebesar itu justru tidak menjadi kebanggaan baginya. Gates menilai bahwa di dunia yang penuh ketimpangan dan masalah mendesak, menyimpan sumber daya hanya demi status pribadi adalah pilihan yang egois.
“Terlalu banyak masalah yang butuh solusi. Saya tidak bisa menahan kekayaan yang seharusnya bisa digunakan untuk membantu orang lain,” tegasnya.
Misi Menghapus Namanya dari Daftar Orang Terkaya
Langkah konkret yang diambil Gates adalah dengan menyumbangkan sebagian besar hartanya melalui The Gates Foundation, lembaga filantropi yang ia dirikan bersama mantan istrinya, Melinda, pada tahun 2000. Bahkan, sejak Juli 2022, Gates sudah mengumumkan lewat media sosial bahwa tujuannya adalah untuk keluar dari daftar orang-orang terkaya dunia.