Menariknya, bayi wanita lajang memiliki tingkat kolik yang paling rendah. Meskipun hubungan ini tidak signifikan secara statistik, temuan ini lebih lanjut menunjukkan bahwa dukungan sosial penting untuk mengurangi penyakit kolik. Wanita dalam penelitian yang tidak memiliki pasangan melaporkan memiliki tingkat dukungan sosial umum yang lebih tinggi, menurut Kjerulff.
"Jika Anda tidak memiliki pasangan, Anda masih dapat memiliki banyak dukungan sosial, banyak cinta dan banyak hubungan bahagia, dan semua itu akan menjadi lebih baik untuk bayi Anda," katanya. "Cinta membuat perbedaan."
Selanjutnya, Alexander dan Kjerulff berencana untuk mempelajari apakah faktor hubungan dan faktor pendukung sosial mempengaruhi hasil kesehatan anak yang terkait dengan kolik, seperti masalah gastrointestinal atau alergi makanan, seiring bertambahnya usia anak-anak.