Temuan baru ini akan memungkinkan para peneliti untuk menyelidiki lebih lanjut mekanisme saraf yang mendasari pengenalan wajah, dan bagaimana otak merespons berbagai jenis keakraban.
"Kami sekarang bisa mempelajari hal-hal ini dengan lebih presisi daripada yang mungkin dilakukan sebelumnya," kata Freiwald.
Dan karena mereka berada di daerah otak yang terkait dengan berbagai jenis informasi, area baru ini juga harus memberikan terobosan untuk memahami proses kognitif dan persepsi yang melampaui penglihatan.
"Ini membuka jendela untuk mengeksplorasi interaksi antara persepsi wajah, ingatan, dan pengetahuan sosial," kata Landi.