Tahap selanjutnya adalah anda mulai kecanduan. Anda merasa orang itu harus terus berada disamping anda, setiap menit, setiap jam, setiap hari. Penelitian menunjukkan bahwa ini adalah aktivitas di bagian otak yang sama saat anda kecanduan kokain, yang biasa disebut sistem limbik. Selama fase ini sistem limbik anda terus melepaskan dopamin yang membuat anda terus menginginkan orang yang anda sukai.
Tahap selanjutnya adalah anda mengalami ‘kebutaan’. Selagi anda jatuh cinta, anda akan sering mengabaikan ‘peringatan’ akan bahaya yang dilihat oleh teman-teman anda secara nyata dan jelas, dan anda akan menjadi buta. Hal ini karena selagi sistem limbik anda ‘menyala’ seperti lampu taman, amigdala anda memutuskan untuk menutup, ini adalah satu set neuron yang terletak di lobus temporal yang berperan besar dalam bagaimana kita anda bereaksi terhadap rangsangan, memproses ingatan primer, membuat keputusan, mengenali situasi yang menakutkan, mengenali kebohongan, dan reaksi emosional. Dan amigdala akan ‘tidur’ sejenak saat anda jatuh cinta.
Tahap ‘hanya ingin bersamamu’. Seiring dengan keterikatan anda dengan pasangan, meluangkan banyak waktu bersama. Otak anda akan melepaskan oksitosin, atau yang biasa dijuluki “hormon cinta”. Neuropeptida ini diproduksi oleh hipotalamus dan dilepaskan otak saat selama masa intimasi, seperti saat seorang ibu menyusui, atau saat melakukan hubungan seks. Penelitian menunjukkan bahwa oksitosin adalah kunci untuk mendorong kepercayaan dan komitmen. Tidak seperti cepat dan tingginya tingkat dopamine, oksitosin lebih halus dan menempel lebih lama, menyebabkan keterikatan lebih dalam.