Jawablah pertanyaan ini secara akurat dengan berbagi kekuatanmu yang sesungguhnya, bukan yang mengada-ada. Kamu juga harus relevan dengan memilih kelebihan yang paling berhubungan dengan jabatan atau posisi yang diincar. Semua jawaban juga harus spesifik, jangan generik. Misalnya dari pada menjawab "Mampu berkomunikasi dengan baik" lebih baik menggantinya dengan "Komunikasi persuasif".
Setelahnya, jangan lupa memberi contoh bagaimana kamu mendemonstrasikan kelebihan ini dalam kontek profesionalisme.
Apa yang jadi kelemahan Anda?
Apa yang sebenarnya ingin diketahui pewawancara lewat pertanyaan ini adalah seberapa jujur kamu mengenal dirimu sendiri. Jangan menghindar dengan menjawab, "Saya tidak memiliki kelemahan apapun". Cobalah mencari sesuatu yang bukan jadi keunggulanmu tapi sedang berusaha kamu perbaiki.
Misalnya, mungkin kamu tidak punya skill public speaking yang baik, tapi diikuti dengan penjelasan bahwa kamu mulai membiasakan diri lebih banyak bertemu dan berhadapan dengan orang-orang untuk meningkatkan skill public speaking.
Bagaimana Anda melihat karier Anda 5 tahun ke depan?
Jujurlah saat menjawab pertanyaan ini. Tak hanya jujur tapi juga spesifik soal tujuan kariermu. Sang pewawancara ingin mengetahui pakah kamu memiliki ekspektasi yang masuk akal atau apakah kamu memiliki ambisi untuk bertumbuh dan berkembang secara karier profesional.
Jawaban terbaik adalah berpikir realistis, kira-kira ke mana kariermu akan bergerak dari posisi yang ditawarkan. Kalau kamu belum yakin, tidak ada salahnya menjawab apa adanya, bahwa memang kamu belum yakin dan masih melihat pengalaman nantinya di pekerjaan ini sebelum kamu bisa membuat keputusan tersebut.