Tampang

Untuk Ayah, Bunda Dirumah Coba Ajarkan Anak untuk Bahagia, Bukan untuk Kaya Ini Penjelasannya

24 Jul 2025 09:54 wib. 17
0 0
Untuk Ayah, Bunda Dirumah Coba Ajarkan Anak untuk Bahagia, Bukan untuk Kaya Ini Penjelasannya

Anak yang berkembang dalam lingkungan yang penuh cinta, rasa syukur, dan makna hidup tidak hanya lebih kuat dalam menghadapi tantangan dunia, tetapi juga memiliki arah yang jelas dalam langkah-langkah kehidupannya. 

Suatu hari, seorang anak dengan wajah ceria bertanya kepada ayahnya, “Ayah, apakah aku akan menjadi orang kaya saat besar nanti?” Pertanyaan sederhana itu terucap dari mulutnya yang mungil. Sang ayah pun terdiam sejenak, lalu menjawab dengan penuh semangat, “Iya, Nak. Asalkan kamu rajin belajar dan bekerja keras.” 

Namun, pernahkah kita mempertimbangkan untuk menjawab dengan nada yang lebih berbeda? “Nak, yang paling penting adalah kamu menjadi orang yang bahagia. Kekayaan itu hanya bonus,” atau “Yang paling utama adalah kebahagiaanmu, karena jika kamu bahagia, semua hal baik akan mengikuti.” Saatnya bagi kita untuk mengevaluasi kembali nilai-nilai yang kita tanamkan kepada anak-anak. Mengapa? Karena dunia ini semakin keras, tekanan sosial meningkat, dan kesehatan mental generasi muda semakin rentan. Kunci bagi masa depan anak bukan hanya kecerdasan akademik atau kekayaan, tetapi kebahagiaan yang perlu dibina sejak dini. 

Kebahagiaan yang Membawa Kesejahteraan Sejati

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lyubomirsky, King, dan Diener (2005), kebahagiaan bukanlah tujuan akhir dari kesuksesan, melainkan justru pemicunya. Anak-anak yang tumbuh dalam suasana bahagia cenderung lebih kreatif, lebih mudah membangun hubungan sosial, dan lebih tangguh dalam menghadapi kegagalan. Sebaliknya, jika anak dibesarkan dengan fokus mengejar kekayaan, mereka bisa menjadi individu yang penuh kecemasan, mudah frustrasi, dan kehilangan identitas diri. Meski kekayaan bisa memberikan kenyamanan, ia tidak menjamin ketenangan batin. 

Sebuah studi monumental yang dikenal sebagai Harvard Study of Adult Development, yang telah berlangsung sejak 1938, mengungkapkan bahwa hubungan sosial yang hangat dan rasa bahagia dalam hidup merupakan kunci dari kualitas hidup dan umur panjang seseorang. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa bukan posisi sosial atau jabatan yang menjadi faktor utama, melainkan hubungan yang mendalam dengan orang lain.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?