Persaingan bisnis yang ketat, ada saja cara yang ditempuh beberapa pihak untuk meraih keuntungan. Tidak semua taktik itu bersih atau etis. Kadang, ada trik licik bisnis yang sengaja dipakai untuk mengakali pelanggan atau bahkan pesaing. Mengenali trik-trik ini penting, bukan untuk menirunya, tapi agar kita bisa lebih waspada sebagai konsumen atau pemain bisnis yang berintegritas. Ini bukan soal strategi pemasaran inovatif, melainkan manuver yang cenderung memanipulasi situasi demi keuntungan sepihak.
Harga Jebakan: Diskon yang Menipu Mata
Salah satu trik paling umum adalah harga jebakan. Coba perhatikan, seringkali kita melihat diskon besar-besaran, tapi ternyata barang aslinya memang sudah di-markup harganya jauh di atas normal. Jadi, meski kelihatannya dapat diskon 50%, sebenarnya harga yang kita bayar itu ya harga normal atau bahkan sedikit lebih mahal. Trik lain adalah menawarkan tiga pilihan harga: satu yang sangat mahal, satu yang murah, dan satu di tengah yang terlihat paling menarik karena "sedikit lebih baik" dari yang murah tapi tidak semahal yang paling tinggi. Ini sering disebut decoy effect. Pelanggan jadi merasa membuat pilihan cerdas, padahal sebenarnya sudah digiring ke opsi yang diinginkan penjual. Harga semacam ini seolah memberi keuntungan, tapi sebenarnya menguras dompet tanpa sadar.
Bait and Switch: Janji Palsu di Awal
Taktik bait and switch ini lumayan bikin kesal. Penjual mengiklankan produk atau layanan yang sangat menarik dengan harga super murah. Begitu pelanggan datang dan tertarik, tiba-tiba produk itu "habis" atau "tidak tersedia". Lalu, pelanggan diarahkan ke produk lain yang jauh lebih mahal atau kualitasnya standar. Ini sering terjadi di penjualan mobil bekas atau properti. Iklannya menggiurkan, tapi begitu sampai lokasi, yang ditawarkan beda jauh. Taktik ini mengandalkan rasa sudah terlanjur datang dan malas mencari lagi, sehingga pelanggan cenderung menerima apa adanya. Ini jelas manipulasi yang merugikan kepercayaan konsumen.