
Pada perkembangannya, rambut kuda digantikan dengan katun yang dipadatkan, kemudian diganti lagi dengan bahan metal dan dibentuk seperti 'kandang' seperti yang kita ketahui sekarang ini. Crinoline dipakai dibawah rok dalaman, dilapis lagi dengan rok atau gaun.
Di era Victorian, yakni 1800-an hingga 1901, para wanita mengenakan pakaian dalam yang disebut crinoline. Pakaian dalam ini adalah sejenis petticoat atau rok dalaman yang biasa dipakai di bawah gaun.

Crinoline pertama kali jadi tren di kalangan wanita kelas atas dan jadi semakin populer dikenakan rakyat jelata. Saat memakai crinoline, ruang gerak jadi sangat terbatas karena salah bergerak sedikit saja, crinoline bisa membuat area intim wanita cedera.
Memakai crinoline, meskipun membuat wanita tampak anggun dan mewah, ada pengorbanan besar di baliknya. Selain jadi sulit berjalan dan terasa panas karena harus memakai berlapis-lapis baju, risiko kematian juga tinggi.