Selain itu, bahkan produk yang terlihat "aman" pun bisa jadi nggak cocok untuk kulit sensitif. Banyak tren skincare yang melibatkan exfoliating berlebihan, penggunaan banyak layer produk, atau bahan-bahan aktif konsentrasi tinggi. Bagi kulit yang normal mungkin nggak masalah, tapi kalau kulitmu cenderung sensitif, kombinasi ini bisa memicu kemerahan, gatal-gatal, breakout, atau bahkan merusak skin barrier-mu. Alih-alih jadi glowing, yang ada malah kulitmu jadi rewel dan butuh waktu lama untuk pulih.
Terus, gimana dong biar kita nggak kejebak euforia skincare viral yang bisa jadi bumerang? Pertama, selalu skincare hati-hati. Jangan mudah tergiur janji instan atau klaim yang terlalu fantastis. Ingat, skincare itu butuh proses, nggak ada yang bisa memberikan hasil semalam. Kedua, selalu cek legalitas dan keamanan produk. Pastikan produk punya izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia. Kalau nggak ada, mending jangan deh.
Ketiga, kenali jenis dan kebutuhan kulitmu sendiri. Apakah kulitmu kering, berminyak, kombinasi, atau kulit sensitif? Cari tahu apa masalah utama kulitmu, dan pilih produk yang memang diformulasikan untuk masalah tersebut. Jangan asal ikut-ikutan tren. Keempat, lakukan riset mandiri. Jangan cuma percaya testimoni dari satu sumber. Cari ulasan dari beauty blogger atau dermatologist yang kredibel, baca daftar bahan-bahannya, dan pahami cara kerjanya.