Selain direndam, biji chia juga bisa langsung ditambahkan pada makanan yang sudah mengandung air. Misalnya, dicampurkan ke dalam yoghurt, oatmeal, sup, atau smoothie. Dengan cara ini, biji chia otomatis akan menyerap cairan dari makanan tersebut sehingga tidak perlu perendaman terpisah. Bahkan, tekstur kenyal dari chia bisa menambah sensasi berbeda pada hidangan sehat sehari-hari.
Meski aman dan menyehatkan, konsumsi biji chia tetap harus memperhatikan porsinya. Gauri Anand menyarankan agar tidak mengonsumsi lebih dari 30 gram atau sekitar dua sendok makan sekaligus. Kandungan serat yang tinggi dalam jumlah berlebihan justru dapat menyebabkan perut kembung, gas berlebih, hingga sakit perut, terutama bagi orang yang belum terbiasa dengan diet tinggi serat. Karena itu, sebaiknya mulai dari porsi kecil, misalnya satu sendok teh, kemudian tingkatkan perlahan sesuai kebutuhan tubuh.
Keseimbangan cairan juga sangat penting saat mengonsumsi biji chia. Karena sifatnya yang menyerap air, konsumsi biji chia sebaiknya dibarengi dengan minum cukup agar tubuh tidak kekurangan cairan. Dengan begitu, manfaat serat dalam biji chia bisa benar-benar membantu melancarkan pencernaan alih-alih memicu sembelit.
Waktu konsumsi juga perlu diperhatikan. Biji chia lebih baik dikonsumsi saat sarapan pagi atau sebagai camilan sehat di siang hari. Hal ini membantu memberi energi tambahan, menjaga rasa kenyang lebih lama, serta mendukung metabolisme. Sebaliknya, mengonsumsi biji chia sebelum tidur tidak disarankan karena seratnya yang tinggi dapat memperlambat pencernaan, memicu rasa berat di perut, meningkatkan produksi gas, bahkan membuat seseorang lebih sering terbangun untuk buang air kecil di malam hari.