Tidak hanya itu, temuan juga menunjukkan bahwa partisipan yang konsisten dengan pola makan dalam rentang waktu tertentu mendapatkan manfaat yang lebih besar daripada mereka yang memvariasikan waktu makan setiap harinya. Bahkan, hampir semua partisipan memilih untuk melanjutkan intervensi ini selama beberapa minggu setelah penelitian selesai.
Dr. Sarah Berry, seorang peneliti di King's College London serta kepala ilmuwan di ZOE, mengungkapkan, "Ini adalah penelitian terbesar di luar klinik yang dikontrol dengan ketat untuk menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat meningkatkan kesehatan Anda di dunia nyata." Temuan ini memberikan bukti bahwa menerapkan pola makan dengan jeda selama 10 jam dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan, tanpa perlu melakukan pembatasan makanan yang berlebihan.
Menariknya, penelitian ini juga menyoroti bahwa pola makan yang tidak teratur dan konsisten dari hari ke hari tidak memberikan efek kesehatan yang positif, seperti halnya dengan pola makan yang konsisten setiap harinya. Hal ini menegaskan bahwa tidak hanya apa yang dikonsumsi, tetapi juga kapan waktu makan dilakukan memiliki peran penting dalam kesehatan seseorang.