Tampang.com | Dunia kerja digital memberi banyak pilihan bagi generasi muda. Namun, di balik kebebasan dan fleksibilitas yang ditawarkan, tersembunyi realitas baru: ribuan pekerja terjebak dalam pekerjaan tanpa perlindungan dan tanpa arah karier yang jelas.
Gig Economy Berkembang, Stabilitas Menghilang
Menurut laporan Kementerian Ketenagakerjaan, sekitar 14 juta anak muda Indonesia kini bekerja sebagai freelancer atau gig worker, terutama di sektor digital seperti desain, content creation, dan manajemen media sosial.
Namun mayoritas dari mereka tidak memiliki kontrak kerja tetap, upah yang fluktuatif, dan nihil jaminan sosial. “Hari ini dapat project, besok bisa kosong total,” ungkap Rafi (26), content editor lepas asal Bandung.
Karier Impresif di Media Sosial, Realitasnya Jauh Berbeda
Tampilan profesional dan portofolio yang mentereng di LinkedIn atau Instagram tidak selalu mencerminkan kondisi keuangan mereka. Banyak yang terjebak dalam siklus kerja harian tanpa progres karier atau tabungan yang cukup.