Selain itu, gejala infeksi tinta tato yang sering dilaporkan antara lain adalah ruam di tempat penyuntikan, infeksi kulit akibat bakteri yang sangat menular, ruam merah cerah dan lembut pada kulit, serta infeksi kulit yang memerlukan pengobatan antibiotik, yang dapat mengakibatkan kerusakan jaringan, kegagalan organ, dan bahkan kematian.
Menurut peneliti, orang yang memiliki banyak tato atau tato besar lebih berisiko terkena tinta yang terkontaminasi karena tato yang lebih besar meningkatkan kemungkinan paparan mikroorganisme. Selain itu, penggunaan riasan permanen juga dapat meningkatkan risiko infeksi, terutama di sekitar area mata, yang dapat mengakibatkan masuknya mikroba ke mata dan menyebabkan infeksi.
Para peneliti juga menyoroti bahwa kontaminasi pada tinta tato adalah kejadian yang umum, karena tidak ada metode sterilisasi yang disepakati dan standar dalam industri ini. Hal ini menunjukkan perlunya proses manufaktur yang baik dan terstandar di seluruh industri tinta tato.