3. Mudah Marah dan Mudah Terpancing Emosi
Sebagai respons terhadap tekanan yang ada, seseorang yang sedang dalam kondisi survival mode cenderung lebih mudah marah dan mudah terpancing emosi. Hal ini disebabkan oleh tingginya tingkat hormon stres dalam tubuh yang memengaruhi keseimbangan emosi.
4. Penurunan Fungsi Otak
Saat tubuh berjuang dalam mode bertahan hidup, fungsi otak dapat terpengaruh. Seseorang mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi, kebingungan, atau bahkan penurunan daya ingat. Hal ini merupakan respons alami tubuh untuk fokus pada hal-hal yang dianggap penting dalam situasi tersebut.
5. Penurunan Metabolisme dan Energi
Dalam kondisi survival mode, tubuh cenderung mengalami penurunan metabolisme dan energi. Hal ini disebabkan oleh fokus tubuh untuk menggunakan energi seminimal mungkin dalam rangka bertahan hidup. Sehingga seseorang mungkin merasa lemah dan lesu secara konstan.
6. Gangguan Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan juga dapat terganggu ketika tubuh berada dalam mode survival. Seseorang mungkin mengalami gangguan pencernaan seperti perut kembung, diare, atau konstipasi akibat tingkat stres yang tinggi.