Kesepian adalah perasaan yang bisa dirasakan oleh siapa saja, namun penelitian terbaru menemukan adanya hubungan antara kesepian dan kecenderungan seseorang untuk menyukai makanan manis, terutama pada perempuan. Studi ini mengungkapkan bahwa perempuan yang merasa kesepian cenderung mencari kepuasan dalam makanan manis sebagai cara untuk mengatasi perasaan sepi dan hampa dalam kehidupan sehari-hari.
Penelitian yang dilakukan oleh University of California (2024) menemukan adanya perubahan aktivitas otak berupa hilangnya kontrol pada perempuan yang kesepian saat melihat makanan manis dan berkalori tinggi. Ini terjadi karena adanya teori yang beredar bahwa makanan manis dapat menjadi sumber kesenangan, mengurangi rasa sakit, dan ketidaknyamanan sosial yang terkait dengan kesendirian atau perasaan terisolasi.
Dalam kaitannya dengan sifat biologis, penelitian juga menemukan adanya hubungan antara konsumsi makanan manis dengan pelepasan hormon endorfin dalam tubuh. Hormon endorfin dikenal sebagai hormon "bahagia" yang dapat meningkatkan perasaan senang dan kenyamanan. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa perempuan yang kesepian cenderung mencari makanan manis sebagai cara untuk mengurangi rasa kesepian mereka.
Selain itu, terdapat pula faktor psikologis yang mempengaruhi hubungan antara kesepian dan kecenderungan menyukai makanan manis pada perempuan. Menurut para peneliti, makanan manis dapat memberikan perasaan kenikmatan dan pengalihan perhatian dari perasaan kesepian yang dirasakan. Hal ini terkait dengan konsep "comfort food", di mana seseorang mencari jenis makanan tertentu sebagai cara untuk mengatasi stres, kecemasan, atau kesepian.
