Pada malam pergantian tahun, pemerintah kota Seoul telah mengumumkan larangan terhadap pertunjukan kembang api. Keputusan ini diambil sebagai bentuk penghormatan terhadap masa berkabung nasional pasca tragedi jatuhnya pesawat Jeju Air pada tanggal 29 Desember. Melansir Korea Herald, kecelakaan pesawat Jeju Air tersebut telah menewaskan 179 orang di Muan, Korea Selatan.
Diketahui bahwa penangguhan pesta kembang api ini akan berlangsung selama enam bulan untuk sebuah perusahaan yang akan menggelar pertunjukan kembang api di Sungai Han. Keputusan tegas ini datang sebagai respons terhadap Hyundai Cruise yang tetap menggelar pertunjukan kembang api di kapal pesiar di Sungai Han, meskipun telah diimbau untuk membatalkan acara tersebut.
Pemerintah Seoul meminta Hyundai Cruise untuk membatalkan acara pertunjukan kembang api sekitar pukul 2:40 siang pada hari Minggu, dengan alasan suasana berkabung yang menyelimuti insiden tragis Jeju Air. Namun, permintaan tersebut diabaikan dan acara tetap dilaksanakan pada pukul 6:30 malam dengan alasan kesulitan untuk membatalkan acara yang telah dipesan sebelumnya.
Setelah menerima kritik dari publik, Hyundai Cruise akhirnya mengeluarkan permintaan maaf atas keputusan mereka. Mereka mengakui bahwa acara tersebut seharusnya dibatalkan mengingat adanya permintaan dari pemerintah, dan meminta maaf atas kelanjutan acara yang telah menyebabkan ketidaknyamanan selama masa berkabung nasional.
Bukan hanya Hyundai Cruise, kantor Distrik Jung di Seoul yang awalnya merencanakan acara hitung mundur pergantian tahun di lapangan umum depan Shinsegae Department Store di Myeong-dong juga akhirnya memutuskan untuk membatalkan acara tersebut. Acara bertajuk 2025 Countdown Show Light Now seharusnya dimulai pada pukul 23.00 waktu setempat namun akhirnya terpaksa dibatalkan. Pihak kantor distrik mengonfirmasi pembatalan ini pada hari Senin.