“Penulis studi ini menyarankan bahwa membaca cerita bukan hanya menguatkan daerah [di otak] yang memproses bahasa, tapi juga menetralkan aktivitas yang berkaitan dengan sensasi tubuh, dengan menempatkan pembaca di tubuh tokoh protagonisnya,” ujar Wong menerangkan.
“Ini bisa mengubah keterkaitan somatosensori dan motor korteks,” pungkasnya.