3. Berani Meminta Maaf kepada Anak
Kesalahan adalah bagian dari kehidupan, dan orang tua yang cerdas emosional menunjukkan bahwa meminta maaf adalah tindakan yang kuat, bukan kelemahan. Dengan meminta maaf kepada anak, mereka tidak hanya membangun rasa percaya, tetapi juga mengajarkan empati dan cara memperbaiki hubungan yang rusak.
4. Tidak Memaksa Anak untuk Mengucapkan 'Tolong', 'Terima Kasih', atau 'Maaf'
Alih-alih memaksa anak untuk mengatakan kata-kata sopan tersebut, mereka lebih memilih memberi contoh. Ketika anak lupa mengatakan “terima kasih,” orang tua ini akan mengucapkannya sendiri, yakin bahwa anak akan belajar melalui observasi. Pendekatan ini membutuhkan keberanian, tetapi hasilnya lebih alami dan mendalam.
5. Menghargai Kekhawatiran Anak, Sekecil Apa Pun Itu
Orang tua ini tidak pernah meremehkan perasaan anak, apakah itu karena kehilangan mainan favorit atau perselisihan kecil dengan teman. Dengan menghargai emosi anak, mereka mengajarkan bahwa setiap perasaan itu penting dan layak untuk didengar. Hal ini memperkuat rasa percaya diri, rasa aman secara emosional, dan penghargaan terhadap pengalaman mereka sendiri.
6. Tidak Selalu Memberikan Solusi
Untuk mengajarkan kemandirian dan kemampuan pengambilan keputusan, orang tua ini cenderung bertanya, “Menurutmu, apa yang sebaiknya kita lakukan?” daripada langsung memberikan jawaban. Pendekatan ini membantu anak mengasah kemampuan berpikir kritis, meningkatkan rasa percaya diri, dan membangun kemandirian.
7. Membiarkan Anak Merasakan Kebosanan