Tampang

Rahasia Kakeibo, Metode Menabung Orang Jepang yang Bisa Ubah Cara Kamu Kelola Uang

17 Mei 2025 15:06 wib. 13
0 0
Rahasia Kakeibo, Metode Menabung Orang Jepang yang Bisa Ubah Cara Kamu Kelola Uang
Sumber foto: iStock

Gaya hidup masyarakat Jepang dikenal sangat disiplin, terutama dalam hal pengelolaan keuangan pribadi. Salah satu rahasia yang membuat mereka begitu bijak dalam mengatur uang adalah metode Kakeibo. Metode tradisional ini merupakan seni mencatat keuangan rumah tangga yang telah digunakan selama puluhan tahun di Jepang. Kakeibo tidak hanya membantu mengontrol pengeluaran, tapi juga mempercepat proses menabung dengan cara yang sederhana namun efektif.

Prinsip utama Kakeibo adalah mendorong setiap orang untuk lebih sadar terhadap pengeluarannya, sehingga keputusan belanja menjadi lebih bijaksana. Sebelum membeli sesuatu, metode ini mengajarkan kita untuk bertanya pada diri sendiri beberapa pertanyaan penting, seperti: Apakah saya benar-benar butuh barang ini? Apakah kondisi keuangan saya saat ini memungkinkan untuk membeli barang tersebut? Apakah barang itu akan sering dipakai? Apakah saya sudah punya tempat untuk menyimpan barang tersebut? Dari mana saya mengetahui tentang barang ini? Bagaimana kondisi emosi saya saat ini? Dan yang tak kalah penting, apa perasaan saya mengenai pembelian ini, serta berapa lama perasaan tersebut akan bertahan?

Dengan refleksi diri ini, Kakeibo membantu membedakan antara kebutuhan dan keinginan sesaat yang sering kali membuat pengeluaran membengkak tanpa disadari.


6 Kebiasaan Menabung ala Orang Jepang dengan Metode Kakeibo

Selain filosofi bertanya pada diri sendiri sebelum membeli, Kakeibo juga mengajarkan kebiasaan konkret yang bisa ditiru agar pengelolaan keuangan lebih terstruktur dan efektif. Berikut enam kebiasaan menabung yang menjadi kunci keberhasilan banyak orang Jepang dalam menjaga kestabilan finansial.

  1. Catat Semua Pemasukan di Awal Bulan
    Langkah pertama yang sangat dianjurkan adalah mencatat semua sumber penghasilan setiap bulan, baik itu gaji tetap maupun pendapatan tambahan lainnya. Uniknya, Kakeibo menyarankan pencatatan secara manual menggunakan buku dan pulpen, bukan secara digital. Cara ini dipercaya membuat seseorang lebih menyadari kondisi keuangan mereka karena proses menulis secara fisik memberikan efek emosional yang lebih dalam. Ini juga membantu menjaga fokus dan membuat kita tidak mudah lupa atau mengabaikan detail pemasukan.

  2. Sisihkan Tabungan di Awal, Baru Atur Pengeluaran
    Setelah semua pemasukan tercatat, langkah berikutnya adalah menyisihkan dana khusus untuk tabungan. Sisihkan jumlah tertentu sebagai prioritas utama, baru kemudian mengalokasikan sisa uang untuk berbagai kebutuhan pengeluaran. Kakeibo membagi pengeluaran menjadi empat kategori utama: kebutuhan pokok (survival), hiburan (optional), edukasi atau budaya (culture), dan pengeluaran tak terduga (extra). Dengan cara ini, tabungan tidak dianggap sebagai sisa, melainkan prioritas yang harus dipenuhi dulu sebelum kebutuhan lain dipenuhi.

  3. Terapkan Aturan 24 Jam Sebelum Membeli
    Salah satu kebiasaan paling ampuh dari orang Jepang adalah menunda pembelian barang selama minimal 24 jam. Ini bertujuan untuk membedakan antara impuls sesaat dan kebutuhan nyata. Ketika keinginan membeli muncul, mereka tidak langsung membeli, melainkan memberi jeda waktu agar dapat memikirkan kembali apakah barang tersebut benar-benar diperlukan. Dengan disiplin seperti ini, banyak pembelian impulsif yang bisa dihindari sehingga pengeluaran menjadi lebih efisien.

  4. Rutin Memeriksa Saldo Rekening
    Kakeibo juga mengajarkan pentingnya kesadaran terhadap kondisi keuangan dengan rutin mengecek saldo rekening. Kebiasaan ini membantu seseorang untuk selalu memantau perkembangan keuangannya secara real time, sehingga lebih mudah mengendalikan pengeluaran dan menyesuaikan gaya hidup dengan dana yang tersedia. Dengan begitu, risiko overdraft atau kekurangan dana dapat diminimalkan.

  5. Pasang Pengingat di Dompet
    Trik sederhana tapi efektif ini sering dilakukan oleh masyarakat Jepang: menempelkan catatan kecil di dalam dompet yang bertuliskan pertanyaan “Apakah kamu BENAR-BENAR butuh barang ini?”. Pesan ini berfungsi sebagai pengingat sebelum berbelanja agar tidak mudah terjebak pada pembelian impulsif. Pengingat fisik seperti ini bisa membantu memicu kesadaran dan menguatkan komitmen untuk hidup hemat.

  6. Gunakan Uang Tunai, Hindari Transaksi Non-Tunai
    Orang Jepang cenderung menggunakan uang tunai dalam transaksi sehari-hari daripada kartu kredit atau pembayaran digital. Dengan menggunakan uang tunai, seseorang bisa merasakan secara langsung berapa banyak uang yang dikeluarkan. Hal ini berbeda dengan kartu yang seringkali membuat orang kurang sadar akan besarnya pengeluaran karena tidak merasakan secara fisik. Uang tunai membuat pengeluaran jadi lebih nyata dan mudah dikontrol.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?