Dalam pandangan dokter spesialis anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang juga bekerja di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, dr. Yoga Devaera, Sp.A(K), penggunaan yogurt dan keju sebagai bagian dari makanan pendamping ASI (MPASI) memang diperbolehkan, asalkan takarannya diperhatikan dengan baik.
Menurut Yoga, meskipun yogurt dan keju dapat ditambahkan, lebih baik jika keduanya digunakan sebagai bahan tambahan atau "kondimen" daripada menjadi bahan utama dalam sajian MPASI. Hal ini diungkapkannya dalam sebuah diskusi daring yang berlangsung di Jakarta. Ia menekankan pentingnya orang tua untuk memahami cara menggunakan produk-produk ini dengan bijak, agar manfaatnya bagi perkembangan anak bisa maksimal.
Salah satu poin penting yang harus diketahui oleh orang tua adalah bahwa yogurt merupakan produk olahan susu yang memiliki rasa asam, hasil dari proses fermentasi bakteri. Ia merekomendasikan jenis yogurt yang lebih asam, yang memiliki kesamaan dengan susu murni (whole milk) dibandingkan yogurt rasa manis yang biasa dijumpai di pasar. Yogurt rasa manis sering kali mengandung gula tambahan yang cukup tinggi, dan ini mungkin membuat beberapa bayi lebih suka akan rasa tersebut, namun pada umumnya yogurt manis ini diperuntukkan bagi anak yang sudah berusia di atas satu tahun.