Dalam sesi demonstrasi, staf khusus Presiden, Yovie Widianto, menyampaikan bagaimana musik mampu membantu mengurangi stres dan meningkatkan kualitas hidup. “Musik memengaruhi emosi kita, dan emosi ini secara langsung berdampak pada kesehatan tubuh,” ujar Yovie. Penelitian menunjukkan bahwa mendengarkan atau memainkan musik dapat memperbaiki suasana hati, menurunkan tingkat stres, dan bahkan meningkatkan fungsi kognitif.
Giring Ganesha, Wakil Menteri Kebudayaan, juga menjadi bagian dari eksperimen. Ia mengenakan alat fNIRS sambil menyanyikan beberapa lagu populer seperti Hapus Aku, Laskar Pelangi, dan Fix You. Hasil pengukuran menunjukkan bagaimana otaknya merespons setiap lagu, dengan bagian frontal cortex yang menunjukkan aktivitas beragam saat bernyanyi. Menariknya, ketika Giring menyanyikan lagu yang sudah ia hafal, aktivitas di bagian tersebut justru menurun, menandakan otak bekerja lebih otomatis.
Musik sebagai Bagian Identitas dan Teknologi Masa Depan
Acara ini juga menekankan pentingnya integrasi antara sains, teknologi, dan budaya dalam kehidupan sehari-hari. Stella menegaskan bahwa musik adalah bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa. “Dengan menggabungkan musik tradisional dan teknologi canggih, kita dapat menciptakan generasi unggulan yang memahami sains dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami,” tambahnya.