Menurut laporan CNN International, perkembangan industri tisu toilet ini menjadi salah satu alasan mengapa masyarakat Barat terus menggunakannya sebagai alat pembersih utama.
Faktor Iklim dan Kebiasaan Cebok
Salah satu penyebab utama perbedaan ini adalah faktor cuaca. Di wilayah beriklim dingin, penggunaan air dianggap kurang praktis karena cuaca yang membuat orang enggan bersentuhan dengan air. Sebaliknya, masyarakat tropis yang terbiasa dengan suhu hangat merasa lebih nyaman menggunakan air. Bahkan, di negara tropis, cebok dengan air dianggap memberikan rasa segar dan bersih.
Selain itu, pola makan juga memengaruhi kebiasaan cebok. Orang Barat yang cenderung mengonsumsi makanan rendah serat menghasilkan kotoran yang lebih sedikit dan kering, sehingga cukup dibersihkan dengan tisu. Sebaliknya, masyarakat Asia, Afrika, dan sebagian Eropa yang makanannya kaya serat menghasilkan kotoran yang lebih banyak dan membutuhkan air untuk pembersihan yang optimal.
Air vs Tisu: Mana yang Lebih Bersih?
Meski tisu toilet sudah menjadi kebiasaan yang mengakar di masyarakat Barat, berbagai penelitian ilmiah menunjukkan bahwa membersihkan diri menggunakan air lebih efektif dalam menghilangkan bakteri dan kuman. Air dapat membersihkan kotoran secara menyeluruh, sementara tisu sering kali meninggalkan residu.