Pensil adalah salah satu alat tulis paling fundamental yang kita kenal. Hampir setiap orang di dunia pernah menggunakannya. Mayoritas pensil, terutama yang terbuat dari kayu, memiliki bentuk segi enam atau heksagonal. Kenapa tidak bulat saja, seperti bolpoin? Bentuk ini bukan kebetulan semata. Di balik desainnya yang sederhana, ada alasan-alasan praktis dan historis yang menjadikannya pilihan paling efisien dan ergonomis.
Ergonomi dan Keseimbangan Saat Menggenggam
Alasan utama di balik bentuk segi enam adalah ergonomi. Desain heksagonal memberikan cengkeraman yang jauh lebih stabil daripada bentuk bulat. Ketika seseorang menggenggam pensil segi enam, jari-jari (terutama jempol dan telunjuk) akan menempel pada sisi-sisinya, memberikan kontrol yang lebih baik saat menulis atau menggambar. Bentuk ini mencegah pensil berputar-putar di antara jari, yang bisa membuat tulisan menjadi tidak rapi dan cepat membuat tangan lelah.
Bentuk bulat, di sisi lain, cenderung licin dan sulit digenggam dengan kuat, apalagi jika tangan sedikit berkeringat. Meskipun ada beberapa pensil yang dibuat bulat, umumnya itu diperuntukkan bagi anak-anak atau tujuan artistik tertentu. Untuk penggunaan sehari-hari, pensil segi enam memberikan keseimbangan yang sempurna antara kenyamanan dan presisi.
Mencegah Pensil Bergulir dan Jatuh
Ini adalah alasan paling praktis dan sering luput dari perhatian. Pensil yang berbentuk bulat akan mudah bergulir saat diletakkan di permukaan datar, seperti meja atau laci. Akibatnya, pensil bisa jatuh ke lantai, patah, atau hilang. Bentuk segi enam secara efektif mencegah masalah ini. Sisi-sisinya bertindak sebagai rem yang menahan pensil di tempatnya.