“Pepatah saya dalam memperlakukan pasien lanjut usia adalah, ‘Jika Anda tidak menggunakannya, Anda akan kehilangannya!’” kata Segil. “Saya setuju bahwa mendorong pasien lanjut usia untuk beraktivitas memiliki banyak manfaat kesehatan, sesuai dengan pendapat penulis makalah ini.”
"Saya ingin melihat EEG (electroencephalogram) yang dilakukan bersamaan pada peserta penelitian ini untuk menentukan apakah aktivitas otak mereka ikut melambat atau meningkat selama aktivitas ini untuk mendukung klaim penulis," tambahnya.
Para peneliti dan ahli saraf lain mengharapkan ada penelitian lebih lanjut untuk mengetahui lebih dalam soal penuaan, gerakan yang melambat, dan hubungannya dengan otak.
Menurut data dari World Health Organization, jumlah lansia di Indonesia terus meningkat, mencapai 26,9 juta pada tahun 2020. Dengan meningkatnya jumlah lansia, penting untuk memahami bahwa gerakan yang melambat di usia lanjut bisa menjadi gejala yang perlu perhatian lebih dalam terkait kesehatan dan kualitas hidup.