Tampang

Memahami Kemiskinan Struktural: Ketika Sistem yang Menjebak

25 Agu 2025 23:08 wib. 21
0 0
Kemiskinan
Sumber foto: Canva

Kesenjangan Akses ke Layanan Kesehatan: Layanan kesehatan yang mahal dan tidak merata juga menjadi perangkap kemiskinan struktural. Orang miskin sering kali tidak mampu membayar premi asuransi kesehatan atau biaya pengobatan yang mahal. Mereka lebih rentan terhadap penyakit yang bisa dicegah atau disembuhkan. Saat sakit, mereka tidak bisa bekerja, yang semakin mengikis pendapatan dan menjebak mereka dalam utang.

Keterbatasan Akses ke Pekerjaan Layak: Pasar kerja seringkali tidak menyediakan lapangan pekerjaan yang cukup dengan upah yang layak. Banyak pekerjaan yang tersedia adalah pekerjaan kasar dengan gaji rendah, tanpa jaminan sosial, dan jam kerja yang panjang. Bahkan jika seseorang bekerja keras setiap hari, gajinya mungkin tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar. Di sisi lain, pekerjaan dengan gaji tinggi sering kali membutuhkan koneksi atau latar belakang pendidikan yang tidak bisa diakses oleh semua orang.

Diskriminasi Sistematis: Diskriminasi, baik berdasarkan suku, ras, gender, atau agama, dapat menjadi bagian integral dari kemiskinan struktural. Kelompok-kelompok minoritas atau marginal sering kali dihadapkan pada hambatan yang tidak dialami oleh kelompok dominan. Mereka mungkin ditolak saat melamar pekerjaan, sulit mendapatkan pinjaman, atau bahkan tidak mendapatkan perlindungan hukum yang sama, membuat mereka lebih rentan terhadap kemiskinan.

Kebijakan Publik yang Tidak Berpihak: Kebijakan pemerintah, seperti sistem perpajakan yang memberatkan kelas menengah ke bawah atau alokasi anggaran yang lebih fokus pada proyek-proyek besar yang tidak menyentuh masyarakat miskin, juga menjadi penyebab struktural kemiskinan. Kebijakan yang tidak berpihak ini seringkali diciptakan oleh orang-orang yang tidak memahami realitas hidup masyarakat miskin, sehingga solusinya pun tidak efektif.

Ketiadaan Akses ke Modal dan Aset: Untuk bisa sejahtera, orang butuh modal, baik itu modal finansial (tabungan, pinjaman) maupun aset (tanah, rumah). Namun, orang miskin sering kali sulit mendapatkan akses ke pinjaman bank karena tidak punya jaminan, dan mereka tidak punya tabungan untuk memulai usaha. Kondisi ini membuat mereka tidak punya "bantal" untuk bertahan saat ada krisis, seperti sakit atau PHK, dan membuat mereka sulit untuk meningkatkan taraf hidup.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?