Kelima, dengarkan instingmu. Kadang, ada perasaan nggak enak atau ragu saat melihat sebuah konten. Jangan abaikan perasaan itu. Firasat bisa jadi sinyal awal. Terakhir, dan ini penting banget, kendalikan emosimu. Hoaks atau konten manipulatif itu memang dirancang untuk memancing emosi kita agar kita tidak berpikir jernih dan langsung bertindak atau menyebarkan. Tarik napas, tenangkan diri, dan berpikir kritis sebelum bereaksi.
Intinya, dalam berinteraksi di media sosial, kita harus jadi konten bijak. Maksudnya, kita harus bisa menyaring informasi dan tahu mana yang patut kita percayai dan mana yang tidak. Berempati itu bagus, tapi jangan sampai empati kita dimanfaatkan orang lain untuk tujuan jahat. Memiliki emosi seimbang adalah kunci untuk tidak mudah terbawa arus dan tetap kritis di tengah banjir informasi yang serba cepat ini.