Bukan hanya soal apa yang kita makan dan kapan kita makan, faktor non-makanan seperti stres juga memiliki peran besar dalam memicu obesitas. Stres dapat memengaruhi keseimbangan hormon, mengganggu pola tidur, dan pada akhirnya membuat berat badan lebih sulit dikendalikan. “Kalau stres tidak terkontrol, tidur jadi berantakan. Saat tidur terganggu, hormon juga ikut kacau, dan akhirnya obesitas makin sulit dihindari,” jelas Erwin.
Dari semua penjelasan ini, dapat dipahami bahwa mencegah obesitas sentral tidak hanya soal menghitung kalori atau menghindari makanan tertentu. Jauh lebih penting adalah memahami ritme makan yang sehat, menjaga jarak antarwaktu makan, memilih jenis camilan yang tepat, serta mengelola stres agar tubuh tetap seimbang. Dengan pola hidup yang lebih disiplin dan kesadaran yang lebih baik, risiko penumpukan lemak viseral berbahaya di perut bisa ditekan, sekaligus menjaga kesehatan jangka panjang.