Di era media sosial, mendaki gunung telah menjadi simbol petualangan dan gaya hidup sehat. Namun, di balik popularitas itu, ada sebuah fenomena yang berbahaya: mendaki gunung karena FOMO (Fear of Missing Out). Alih-alih didorong oleh kecintaan pada alam atau tantangan diri, motivasi utama adalah untuk mendapatkan foto-foto keren yang bisa diunggah ke media sosial. Tindakan ini, yang terlihat sepele, dapat membawa sejumlah konsekuensi serius bagi diri sendiri maupun lingkungan.
1. Risiko Keselamatan yang Tinggi
Akibat paling fatal dari mendaki karena FOMO adalah tingginya risiko keselamatan. Dorongan untuk mencapai puncak dengan cepat, tanpa mempertimbangkan kondisi fisik dan mental, seringkali membuat pendaki mengabaikan persiapan yang krusial. Mereka mungkin tidak membawa perlengkapan yang memadai, seperti pakaian hangat, obat-obatan, atau persediaan air yang cukup. Selain itu, fokus pada pengambilan gambar atau kecepatan membuat mereka kurang waspada terhadap medan yang sulit, cuaca yang tidak terduga, atau jalur yang berbahaya.
2. Kelelahan Ekstrem dan Burnout