Selain itu, emas juga dianggap sebagai perlindungan (hedging) terhadap inflasi yang tinggi. Ketika inflasi melonjak, harga barang dan jasa juga naik, namun harga emas tetap relatif stabil. Oleh karena itu, emas dianggap dapat melindungi nilai investasi dari 'serangan' inflasi.
Keuntungan lainnya adalah dalam diversifikasi portofolio. Dalam investasi, diversifikasi diperlukan agar potensi kerugian dapat ditekan. Ketika aset keuangan lain seperti saham dan obligasi melemah, emas menjadi sarana diversifikasi yang dapat menjaga portofolio tetap seimbang.
Strategi diversifikasi ini tidak hanya berlaku bagi investor individu maupun korporasi, namun juga bagi bank sentral yang seringkali melakukan diversifikasi portofolio cadangan devisa dengan memborong emas. Hal ini bertujuan untuk menjaga cadangan devisa tetap kukuh di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti.
Namun, di balik beragam keuntungan tersebut, investasi emas juga memiliki sejumlah kelemahan. Emas dikenal sebagai aset non-yielding, yang artinya emas tidak memberikan imbal hasil.