Tampang

Inilah Alasan Pernikahan "MBA" Sering Tidak Bertahan Lama

26 Jul 2025 09:20 wib. 19
0 0
Pernikahan
Sumber foto: Canva

Pernikahan yang didasari oleh kondisi "MBA" atau married by accident – ketika kehamilan terjadi sebelum ikatan pernikahan resmi – seringkali menghadapi tantangan yang jauh lebih besar dibanding pernikahan yang direncanakan. Meski setiap hubungan punya rintangan, perkawinan yang dipicu oleh kehamilan yang tidak terencana memiliki fondasi yang berbeda. Bukan berarti selalu gagal, namun ada beberapa faktor fundamental yang seringkali menjadi pemicu rapuhnya rumah tangga tersebut.

Kurangnya Kesiapan Mental dan Emosional

Salah satu alasan utama mengapa pernikahan "MBA" sering tidak bertahan adalah kurangnya kesiapan mental dan emosional dari kedua belah pihak. Pernikahan sejatinya adalah komitmen besar yang menuntut kematangan, tanggung jawab, dan kesadaran penuh. Ketika terjadi karena "keterpaksaan" situasi (kehamilan), pasangan mungkin belum siap menghadapi realitas pernikahan yang kompleks, apalagi ditambah dengan tanggung jawab menjadi orang tua.

Kesiapan mental mencakup kemampuan mengelola emosi, menghadapi tekanan, serta mengambil keputusan bersama. Jika salah satu atau kedua pasangan masih belum matang, mereka akan mudah kewalahan menghadapi konflik, masalah finansial, atau perbedaan pendapat. Emosi yang tidak stabil karena tertekan situasi bisa memicu pertengkaran dan rasa saling menyalahkan. Pernikahan yang tidak didasari oleh kesiapan matang sejak awal akan menjadi beban berat, bukan kebahagiaan.

Hilangnya Elemen Pilihan dan Tekanan Lingkungan

Pernikahan idealnya adalah pilihan sadar dan sukarela dari dua individu yang saling mencintai. Namun, dalam kasus "MBA", elemen pilihan bebas seringkali hilang atau berkurang. Keputusan untuk menikah kerap didorong oleh tekanan dari keluarga, norma sosial, atau tuntutan moral untuk "menyelamatkan" nama baik atau masa depan anak. Pasangan mungkin merasa terpojok dan menikah bukan karena cinta dan kesiapan hati yang penuh, melainkan karena keharusan.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?