4. Kelelahan dan menurunnya motivasi
Kelelahan otak juga dapat mempengaruhi fisik, membuat seseorang menjadi mudah lelah dan menurunkan motivasi untuk melakukan berbagai kegiatan. Aktivitas yang biasanya dilakukan dengan senang pun dapat menjadi sulit dilakukan, bahkan yang sebelumnya dianggap mudah pun terasa sulit untuk dijalani. Ini tentu berdampak pada produktivitas dan kinerja seseorang dalam memenuhi tugas-tugasnya.
5. Pengambilan keputusan terganggu
Fungsi kognitif yang terganggu juga bisa mempengaruhi kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan. Otak yang lelah akan bekerja lebih lamban dan menghambat proses pengambilan keputusan dan rasionalitas. Kemampuan untuk merespons situasi secara cepat dan tepat pun dapat terganggu, berpotensi meningkatkan tingkat kesalahan dalam pengambilan keputusan.
6. Perubahan emosional yang signifikan
Kondisi jam koma juga dapat memengaruhi keseimbangan emosional seseorang. Seseorang yang mengalami jam koma mungkin akan lebih mudah tersulut emosi, merasa stres, cemas, atau bahkan mengalami perubahan suasana hati yang drastis. Hal ini dapat berdampak pada hubungan sosial dan kesejahteraan mental seseorang.
7. Gangguan tidur dan pola makan
Kelelahan otak yang tidak teratasi dapat mengganggu pola tidur dan makan seseorang. Seseorang mungkin mengalami kesulitan tidur atau mengalami tidur yang tidak berkualitas, serta memiliki pola makan yang tidak teratur. Kondisi ini dapat berdampak pada performa otak dan kesehatan secara umum.
Jam koma bukanlah kondisi yang sepele, dan mengenali tanda-tanda awalnya merupakan langkah yang penting untuk mencegah dampak yang lebih berat. Mengurangi paparan informasi yang berlebihan, mengatur waktu penggunaan teknologi, dan memperhatikan kesehatan fisik dan mental dapat membantu mencegah terjadinya jam koma. Selain itu, penting untuk membiasakan diri dengan kegiatan-kegiatan relaksasi dan mengisi waktu dengan aktivitas yang dapat merangsang pikiran secara positif.