OMO (fear of missing out) atau ketakutan ketinggalan menjadi salah satu masalah psikologis yang semakin meresahkan di era digital. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kesehatan mental, tetapi juga memengaruhi produktivitas dan kebahagiaan seseorang. Dalam artikel ini, kita akan membahas dampak FOMO di era digital serta cara mengatasinya.
Era digital yang penuh dengan teknologi dan media sosial telah menciptakan lingkungan yang membuat orang sulit untuk melepaskan diri dari koneksi online. Hal ini memicu timbulnya FOMO, yaitu rasa takut untuk melewatkan momen atau informasi yang dianggap penting. Dampaknya pun dapat dirasakan secara langsung, mulai dari stres dan kecemasan hingga gangguan tidur dan penurunan kinerja.
Salah satu aspek utama dari FOMO di era digital adalah terkait dengan penggunaan media sosial. Berbagai platform seperti Instagram, Facebook, dan Twitter seringkali menjadi sumber utama FOMO. Melalui unggahan-unggahan teman atau selebriti, orang sering kali merasa kurang puas dengan hidup mereka sendiri. Mereka merasakan tekanan untuk berpartisipasi dalam acara atau aktivitas yang dianggap populer, tanpa memperhitungkan kebutuhan dan kenyamanan pribadi.