Banyak pasangan menghindari bicara soal uang secara mendalam sebelum menikah, atau meremehkan pentingnya perencanaan keuangan bersama. Padahal, utang, tagihan, tujuan finansial yang tidak sejalan, bahkan ketimpangan penghasilan, semuanya bisa jadi sumber stres besar. Kejujuran, transparansi, dan rencana keuangan yang disepakati bersama sejak awal, menjadi fondasi penting untuk menghindari "pertengkaran uang" yang pahit.
Pasangan Akan Berubah, dan Itu Wajar
Salah satu realitas yang paling sulit diterima adalah pasangan kita, dan diri kita sendiri, akan terus berubah. Orang yang dinikahi hari ini mungkin tidak persis sama lima atau sepuluh tahun kemudian. Karir berubah, minat bergeser, prioritas berkembang, bahkan kepribadian pun bisa mengalami perubahan halus. Mengharapkan pasangan tetap sama seperti saat pertama kali bertemu adalah resep kekecewaan.
Pernikahan yang langgeng adalah yang mampu beradaptasi dengan perubahan ini. Itu berarti pasangan harus terus menerus mengenal ulang satu sama lain, tumbuh bersama, dan menghargai versi terbaru dari individu yang dinikahi. Ini membutuhkan fleksibilitas, kesediaan untuk berevolusi, dan kemampuan untuk tetap mendukung pasangan melalui setiap fase kehidupan. Kegagalan untuk beradaptasi dengan perubahan ini bisa menciptakan jarak dan rasa asing di antara keduanya.