Dalam "sesi khawatir" selama lima menit, anak-anak diberi kesempatan untuk memikirkan kekhawatiran mereka, dan setelah itu mereka harus melepaskan dan tidak lagi memikirkan kekhawatiran tersebut.
c. Bantu Anak Memikirkan Skenario Terbaik dan Terburuk
Dengan memikirkan skenario terbaik dan terburuk, anak-anak dapat belajar mengatasi kekhawatiran. Menurut Taryn Marie Stejskal, mengingatkan anak-anak bahwa mereka mampu menangani bahkan skenario terburuk membantu mereka melihat bahwa sebagian besar masalah dapat diatasi. Skenario terbaik juga dapat membantu anak-anak untuk percaya bahwa hasil positif mungkin saja terjadi.
d. Hargai Pertumbuhan Pribadi
Untuk membantu anak-anak mengembangkan ketahanan mental, orang tua dapat membantu mereka mengukur kinerja berdasarkan harapannya. Scott Mautz, mantan eksekutif senior Procter & Gamble dan penulis "The Mentally Strong Leader," menuliskan bahwa orang tua perlu mendorong anak-anak untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri, bukan untuk memenuhi standar orang lain.
e. Fokus pada Proses, Bukan Hasil
Anak-anak perlu belajar untuk fokus pada proses daripada hanya berorientasi pada hasil. Terlalu bersemangat dengan hasil dapat menggerogoti kekuatan mental anak-anak karena banyak faktor selain usaha yang dapat mempengaruhi hasil.
Bantu mereka untuk belajar dari proses yang mereka lalui, karena terdapat nilai-nilai yang bisa dipetik dari mencoba hal-hal baru, meski hasilnya tidak sesuai dengan harapan.