Kucing dapat mengenali dan merespons suara pemiliknya dengan baik karena mampu membedakan pola suara yang unik. Selain itu, kucing juga cenderung memberikan respons lebih baik kepada anggota keluarga yang sudah dikenalnya daripada kepada orang asing.
Kemampuan ini membantu kucing membedakan siapa yang merupakan bagian dari keluarganya dan siapa yang bukan, sehingga menunjang kehidupan kucing dalam lingkungan manusia. Selain itu, nada suara yang digunakan saat memanggil kucing juga dapat mempengaruhi responnya terhadap kita.
Menurut Radosta, kucing dapat merasakan stres atau kecemasan terkait dengan namanya jika nama tersebut kerap dikaitkan dengan pengalaman tidak menyenangkan. Misalnya, jika nama kucing sering dikaitkan dengan hal-hal negatif seperti obat yang tidak enak, kunjungan ke dokter hewan, atau situasi yang membuat kucing merasa terancam, maka nama tersebut bisa menjadi pemicu stres bagi kucing.