Dalam sebuah acara yang diadakan di Jakarta, ahli gizi Esti Nurwanti, S.Gz, RD, MPH, Ph.D, menyoroti potensi risiko kesehatan yang dihadapi anak-anak akibat kebiasaan mengudap atau mengkonsumsi makanan ringan secara berlebihan. Esti menegaskan bahwa perilaku ngemil yang tidak terkontrol dapat memicu masalah serius seperti obesitas, yang pada gilirannya dapat menyebabkan diabetes tipe 2 serta berbagai komplikasi kesehatan lainnya.
Dalam survei bertajuk "State of Snacking" yang diluncurkan saat acara tersebut, Esti menekankan pentingnya kesadaran orang tua dalam mengatur pola makan anak. Menurutnya, anak-anak pada usia tertentu biasanya belum mampu mengatur asupan makanan mereka sendiri, sehingga peran orang tua menjadi sangat vital. “Pastikan anak kenyang dengan makanan utama sebelum mereka mulai ngemil. Ini membuat pilihan camilan lebih terarah dan sehat,” ujarnya.
Dia juga menyoroti betapa pentingnya bagi orang tua untuk memonitor konsumsi gula pada anak-anak. Terlalu banyak makanan manis dapat menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang, termasuk masalah gigi, obesitas, dan penyakit metabolisme lainnya. Pembatasan juga perlu diterapkan pada asupan garam dan lemak, yang berpotensi meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, diabetes, serta penyakit jantung koroner.