perselingkuhan seringkali diidentikan dengan perbuatan fisik yang jelas-jelas melanggar komitmen. Namun, di era digital seperti sekarang, ada bentuk pengkhianatan yang lebih halus, seringkali tidak disadari, namun berpotensi merusak kepercayaan yang telah dibangun. Fenomena ini disebut micro-cheating. Istilah ini merujuk pada serangkaian tindakan kecil yang secara teknis bukan perselingkuhan fisik atau emosional besar, tetapi menunjukkan adanya ketertarikan atau kedekatan yang tidak pantas dengan orang lain, di luar hubungan yang sedang dijalani.
Garis Tipis Antara Perhatian Biasa dan Micro-Cheating
Memahami apa itu micro-cheating memang tidak mudah, sebab batasannya sangat subjektif dan bergantung pada kesepakatan serta batasan yang dibuat oleh pasangan. Namun, ada beberapa perilaku umum yang sering dikategorikan sebagai micro-cheating:
Menyembunyikan Komunikasi: Seseorang mulai menghapus riwayat pesan, menyembunyikan notifikasi, atau mengunci gawai setiap kali pasangannya ada di dekatnya. Ini adalah tanda pertama bahwa ada komunikasi yang dianggap perlu disembunyikan.
Rayuan Halus: Tindakan ini bisa berupa memberi like atau komentar yang berlebihan pada foto orang lain di media sosial, atau mengirim pesan yang bersifat genit dan ambigu, meskipun tanpa niat serius. otesisnya adalah perilaku seperti ini tidak perlu diinformasikan pada pasangan.
Membandingkan Pasangan: Sering membandingkan pasangan dengan orang lain, baik secara fisik maupun sifat.
Nostalgia Masa Lalu: Sering mengenang hubungan masa lalu secara berlebihan atau diam-diam menghubungi mantan kekasih tanpa sepengetahuan pasangan.