Proses transformasi ini melibatkan perubahan tidak hanya pada organ reproduksi, tetapi juga perilaku dan warna tubuh. Dalam hitungan minggu, betina tersebut akan mulai menunjukkan sifat agresif, tampak lebih cerah warnanya, dan mengadopsi perilaku teritorial layaknya jantan. Strategi ini sangat penting untuk menjaga kelangsungan reproduksi dan hierarki dalam kelompok.
5. Habitat di Perairan Tropis
Ikan anthias umumnya dapat ditemukan di perairan tropis yang memiliki terumbu karang sehat. Mereka lebih menyukai wilayah dengan arus sedang hingga kuat, karena kondisi ini membawa plankton yang menjadi sumber makanan utama bagi mereka. Beberapa spesies ikan anthias bahkan lebih memilih berhabitat di kedalaman antara 10 hingga 40 meter, di mana cahaya matahari masih cukup untuk mendukung kehidupan terumbu karang.
Keberadaan ikan anthias sering kali dianggap sebagai indikator kesehatan ekosistem terumbu karang. Jika populasi ikan ini stabil dan aktif, kemungkinan besar kondisi lingkungan di sekitarnya juga berada dalam keadaan baik. Sebaliknya, penurunan populasi ikan anthias dapat menjadi pertanda adanya kerusakan habitat atau perubahan lingkungan yang merugikan.
Kecantikan ikan anthias tidak hanya terletak pada warna cerah tubuhnya, tetapi juga perilaku sosial dan adaptasi biologis yang menarik. Mereka menunjukkan betapa kompleksnya kehidupan di bawah laut, sehingga mengamati ikan ini di habitat aslinya memberikan wawasan mendalam mengenai keseimbangan ekosistem laut yang rapuh dan indah.