2. Memaksakan diri untuk tinggal di tempat mewah
Banyak dari generasi muda yang berusaha membuat diri terlihat mewah di media sosial, bahkan hingga memaksakan diri untuk tinggal di apartemen atau rumah mewah yang sebenarnya di luar kemampuan finansial mereka. Padahal, tempat tinggal yang sederhana namun nyaman sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar. Biaya tinggal di tempat yang mewah hanya akan mengencangkan ikat pinggang dan mungkin menghambat kemungkinan untuk berinvestasi atau mengalokasikan uang untuk pendidikan.
Memiliki kesadaran untuk hidup sederhana tidaklah berarti kita tidak mampu, melainkan kita bijak dalam memilih prioritas. Dengan mengutamakan prioritas yang lebih penting, kita dapat memastikan masa depan finansial kita lebih terjamin tanpa beban-beban keuangan yang seharusnya bisa dihindari.
3. Keinginan untuk mencapai kesuksesan karier secara instan
Banyak generasi muda yang terjebak dalam gengsi untuk langsung mencapai posisi jabatan tinggi tanpa memperhitungkan proses dan pengalaman yang mereka dapatkan. Biasanya, seseorang yang terjebak dalam gengsi ini akan menolak pekerjaan awal yang berarti, padahal pengalaman dari posisi tersebut bisa menjadi bekal penting dalam membangun karier yang kokoh.
Menerima dan belajar dari posisi bawah akan membentuk karakter dan keahlian yang sangat berguna di masa depan. Kesuksesan tidak datang secara instan, melainkan dari kerja keras, dedikasi, dan proses jatuh bangun. Oleh karena itu, jauhkan gengsi tersebut dan nikmati proses pencapaian kesuksesan secara bertahap.