3. Meningkatkan Keterampilan Motorik
Sebagian besar game tradisional mengandalkan keterampilan motorik halus dan koordinasi tubuh yang baik. Misalnya, dalam permainan lompat tali atau engklek, anak-anak harus mengontrol gerakan tubuh mereka dengan tepat untuk mencapai tujuan dalam permainan tersebut.
4. Mengajarkan Nilai Kejujuran dan Keadilan
Banyak game tradisional Indonesia didasarkan pada aturan yang sederhana namun jelas. Hal ini mengajarkan anak-anak untuk menghormati aturan, menghargai kejujuran, dan memperlakukan sesama dengan adil. Contohnya, dalam dakon, pemain harus mengikuti aturan main dengan jujur dan menghormati giliran lawan.
5. Merangsang Kreativitas dan Imajinasi
Berbeda dengan game digital yang sering memiliki batasan dalam hal skenario dan grafis, game tradisional Indonesia mendorong anak-anak untuk menggunakan imajinasi mereka secara lebih kreatif. Mereka bisa mengembangkan strategi baru atau bahkan mengubah aturan main yang ada untuk menciptakan variasi baru dari game tersebut.