Selain itu, krisis pangan juga telah memicu kenaikan harga bahan pangan di Zimbabwe. Hal ini menyulitkan akses masyarakat terhadap pangan dan menyebabkan tingginya tingkat kelaparan di beberapa wilayah. Bantuan pangan dari pemerintah dan organisasi internasional menjadi sangat penting untuk memastikan akses pangan bagi masyarakat yang terdampak krisis tersebut.
Untuk mengatasi krisis ini, pemerintah Zimbabwe telah menetapkan sejumlah program dan rencana prioritas. Selain itu, Presiden Emmerson Mnangagwa juga telah mengajukan permohonan bantuan kepada negara-negara lain dan lembaga internasional agar mereka dapat memberikan kontribusi dalam penanggulangan krisis pangan di Zimbabwe. Dana sebesar Rp 31,8 triliun yang diminta oleh pemerintah Zimbabwe diharapkan dapat membantu dalam upaya penyediaan bantuan pangan, distribusi air bersih, serta program pemulihan sektor pertanian di negara tersebut.
Krisis pangan yang melanda Zimbabwe telah menjadi bencana kemanusiaan yang memerlukan perhatian serius dan respons cepat dari komunitas internasional. Dengan dukungan dan bantuan yang tepat, diharapkan Zimbabwe dapat segera pulih dari krisis ini dan masyarakatnya dapat kembali menikmati akses terhadap pangan yang cukup dan berkualitas. Semoga dengan kesadaran akan pentingnya masalah ini, komunitas internasional dapat bersatu dalam memberikan bantuan yang dibutuhkan untuk menyelamatkan jutaan nyawa di Zimbabwe.