Penutupan gerai ritel asing kali ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk perubahan pola belanja masyarakat yang semakin mengarah ke digital dan persaingan ketat di sektor ritel. Salah satu yang terdampak adalah GS Supermarket, pasar swalayan asal Korea Selatan, yang memutuskan menutup semua cabangnya di Indonesia. Gerai-gerai GS Supermarket tersebar di Bekasi, Tangerang, Bogor, dan Jakarta. Ketua Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO), Budihardjo Iduansjah, menjelaskan penutupan ini merupakan bagian dari proses pengambilalihan oleh pihak lain, bukan penutupan permanen secara langsung.
Sebelum GS Supermarket, jaringan ritel asal Timur Tengah, LuLu Hypermarket, juga sudah mengakhiri operasionalnya di sejumlah lokasi di Indonesia. Salah satu pegawai LuLu Hypermarket Cakung, Jakarta Timur, menyebut bahwa gerai tersebut masih buka hingga April 2025, sekaligus menjadi pusat distribusi barang dari gerai lain yang terlebih dahulu tutup. LuLu memiliki enam gerai di Indonesia, yang pertama kali diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Mei 2016.