Ia juga mengungkapkan bahwa Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah memberikan sinyal kepada pemerintah agar bisa mendapatkan insentif. Hal itu lantaran pajak kendaraan motor di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di seluruh dunia. "Apalagi kalau dibandingkan dengan negara tetangga, kami tinggi sekali," terang Sancoyo.
Profitabilitas yang Signifikan
Meskipun pertumbuhan premi melambat, Tokio Marine membukukan laba bersih Rp 297 miliar pada tahun 2024. Angka itu naik 22,2 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, pendapatan underwriting perusahaan tumbuh 14,6 persen.
Rasio solvabilitas atau risk based capital (RBC) Tokio Marine tercatat senilai 393 persen, jauh di atas batas minimum yang disyaratkan regulator. "Walaupun pertumbuhan premi hanya tumbuh 3,1 persen, tetapi pertumbuhan profit sangat signifikan," tutup Sancoyo.