Para analis menilai langkah ini bisa menjadi katalis positif bagi harga saham. “Ini sinyal bahwa manajemen percaya harga saham saat ini terlalu rendah. Buyback bisa memulihkan minat investor dan memperkuat valuasi saham,” kata seorang analis dari Mirae Asset Sekuritas.
Investor pun menyambut baik langkah ini. Buyback dipandang sebagai momen strategis bagi mereka yang ingin masuk ke saham BRI di level harga yang menarik. Dengan jumlah saham yang beredar lebih sedikit, potensi kenaikan harga saham pun lebih besar, sehingga investor ritel maupun institusi bisa melihat peluang keuntungan yang nyata.
Namun, manajemen BRI menegaskan bahwa program buyback akan dilakukan sesuai aturan OJK dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan akan memastikan transparansi dalam mekanisme, jumlah, dan periode buyback, sehingga semua pihak dapat memantau perkembangan dengan jelas.
Selain buyback, BRI terus menekankan strategi pertumbuhan jangka panjang melalui ekspansi digital, penguatan layanan mikro dan UMKM, serta inovasi produk perbankan. Dengan lebih dari 120 juta nasabah dan jaringan yang luas, BRI tetap menjadi pemain utama dalam mendorong inklusi keuangan di Indonesia.
Meski prospeknya positif, investor tetap diingatkan bahwa pasar saham bersifat fluktuatif. Faktor global maupun domestik dapat memengaruhi pergerakan harga saham, sehingga keputusan investasi harus mempertimbangkan risiko secara matang.