Para pelaku pasar juga tengah menantikan rilis data transaksi berjalan dan NPI Indonesia. Data mengenai transaksi berjalan dan NPI menjadi indikator penting bagi keputusan investasi asing. Dengan adanya laporan yang menunjukkan kinerja transaksi berjalan dan NPI yang kurang baik, dapat memicu aksi jual lebih lanjut terhadap Rupiah oleh investor asing, yang pada akhirnya akan berdampak pada pelemahan nilai tukar terhadap mata uang asing, termasuk dolar AS.
Meskipun terjadi pelemahan yang tajam pada Kamis, 21 November 2024, penting untuk memahami bahwa fluktuasi nilai tukar mata uang merupakan hal yang lazim terjadi dalam pasar keuangan global. Para pelaku pasar, baik domestik maupun asing, perlu memperhatikan dengan seksama perkembangan ekonomi dan geopolitik global untuk mengantisipasi risiko yang mungkin timbul di masa mendatang.
Dalam situasi ini, Bank Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah. Upaya untuk memperkuat fundamental ekonomi domestik serta kebijakan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko pelemahan mata uang Rupiah di masa mendatang.
Dengan demikian, para pelaku pasar dan pemerintah perlu bekerja sama untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, serta meningkatkan daya saing perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global yang terus berlangsung.