Melihat dari fenomena ini, banyak karyawan yang merasa khawatir akan masa depan mereka. Gelombang PHK ini bukan hanya berdampak pada individu yang di-PHK, tetapi juga mempengaruhi keluarga mereka serta perekonomian di tingkat lokal. Sementara itu, pemerintah berupaya untuk menyusun langkah-langkah mitigasi agar dampak dari gelombang PHK dapat diminimalisir. Namun, banyak yang berharap bahwa informasi yang lebih transparan dan detail terkait sektor dan daerah yang mengalami PHK dapat segera disampaikan.
Dalam situasi ini, program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) menjadi salah satu alternatif bagi karyawan yang terkena PHK. Program ini dimaksudkan untuk memberikan perlindungan sosial bagi pekerja yang kehilangan pekerjaan mereka. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk memastikan bahwa data klaim JKP dapat diperoleh dengan akurat dan cepat, sehingga bantuan dapat segera disalurkan kepada mereka yang membutuhkan.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh berbagai sumber, gelombang PHK kali ini terdapat di berbagai sektor, mulai dari industri manufaktur, jasa, hingga sektor pariwisata yang masih terpuruk pasca-pandemi. Dalam upaya untuk merespons gelombang PHK yang berkepanjangan ini, diharapkan sinergi antara pemerintah, pemberi kerja, dan pekerja dapat berjalan dengan baik untuk menciptakan lapangan kerja baru.